PENGORGANISASIAN

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

Adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam system manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wiraswastawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang Nampak tetapi juga dalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena merupakan mekanisme utama dengan mana wiraswastawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antar semua sumber daya organisasional dengan menunjukkan sumber daya yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu, dan kapan, dimana dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan.

Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah:

1.      Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan

2.      Menetapkan tugas-tugas pokok

3.      Membagi tugas-tugas pokok dalam subtugas-subtugas

4.      Alokasi sumber daya dan pengarahan bagi subtugas-subtugas

5.      Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan

Teori pengorganisasian klasik adalah wawasan dari penulis manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasional bisa digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Dalam sutu usaha pengorganisasian wiraswasta harus memilih suatu struktur yang sesuai. Tujuan dari struktur adalah memperlancar penggunaan tiap sumber daya baik secara individu maupun kolektif, ketika system manajemen ingin mencapai tujuannya. Namun pada kenyataannya terdapat dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam system manajeman. Struktur formal dan struktur informal.

Struktur formal didefinisikan sebagai hubungan diantara sumber daya organisasional yang diuraikan oleh manajemen. Struktur informal didefinisikan sebagai pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal

Metode pembentukan hubungan informal di antara sumber daya yang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen. Departemen adalah suatu kelompok sember daya yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional. Penciptaan departemen berdasarkan faltor situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen, dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk.

Pertimbangan kedua yang utama untuk suatu usaha pengorganisasian adalah bagaimana membagi tenaga kerja. Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewiraswastaan. Produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah diberikan pada individu tertentu. Pada hakikatnya, individu berspesialisasi dalam mengerjakan bagian tugas dari pada seluruh tugas.

Beberapa alasan mengenai pembagian tenaga kerja hendaknya digunakan dalam strategi pengorganisasian adalah:

1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas, keterampilan mereka dalam melaksanakan tugas tersebut cenderung meningkat.

2.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu yang berharga didalam bergerak dari satu tugas ketugas lainnya.

3.      Karena hanya mengerjakan satu pekerjaan cenderung membuat pekerjaan tersebut lebih mudah dan lebih efisien.

4.      Tenaga kerja hanya perlu mengetahui bagaimana mereka melaksanakan tugasnya sehingga pengertian tugas mereke tidak menjadi beban.

Akan tetapi keuntungann dari pembagian tenaga kerja harus dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi dan mengabaikan variabel manusia. Kerja yang spesifikasi cenderung sangat membosankan menyebabkan tingkat produksi menurun.

Pada situasi pembagian tenaga kerja dengan individu yang berbeda mengerjakan bagian dari suatu tugas, arti penting dari koordinasi efektif dalam organisasi kewiraswastaan menjadi jelas. Wiraswastawan bisa membentuk dan mempertahankan koordinasi melalui hasil kerja dari peranan yang berbeda seperti kekuatan tawar menawar, perumusan tujuan bersama, perbaikan atas pemecahan masalah tertentu.

Perimbangan utama ketiga dari suatu organisasi pengorganisasian adalah rentang manajemen. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wiraswastawan, semakin besar rentang manajemen. Sebaliknya semakin sedikit individu yang diawasi oleh wiraswastawan, semakin kecil rentang manajeman. Rentang manajemen dinamakan rentang kekuasaan (span authority), rentang pengawasan (span of control), rentang supervise (span of supervision), dan rentang tanggung jawab (span of responsibility).

Seperti yang dilaporkan Harold koontz, faktor situasional utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual antara lain termasuk:

1.      Kesamaan fungsi

2.      Hubungan geografis

3.      Kompleksitas fungsi

4.      Koordinasi

5.      Perencanaan

Pertimbangan keempat dari usaha pengorganisasian adalah hubungan scalar. Hubungan scalar menunjuk pada rantai komando (chain of command).  Organisasi kewiraswastan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar bahwa derajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relative pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki. Konsep ini berhubungan dengan konsep kesatuan perintah yang menyatakan bahwa hendaknya individu hanya memiliki seorang atasan saja.

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan organisasi mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative).

Keuntungan Program Perencanaan:

1.      Membantu wiraswastawan berorientasi ke masa depan

2.      Koordinasi keputusan

3.      Menenkankan tujuan organisasional

Kekurangan Program Perencanaan:

1.      Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen

2.      Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan dalam perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya.

Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu:

1.      Perencanaan strategis, yaitu perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.

2.      Perencanaan taktis, yaitu perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan.

Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan apa tidak. Walaupun semua tingkatan manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah. Tipe perencanaan yang dilakukan manajemen berubah ketika manajer bergerak  ke posisi pada organisasi. Umumnya, manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek: manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka yang agak panjang dan manajemen puncak membuat perencanaan jangka panjang.

Adapun langkah-langkah dalam proses perencanaan yaitu:

1.      Menyatakan tujuan organisasi

2.      Memilih berbagai cara alternative untuk mencapai tujuan

3.      Mengembangkan premis yang menjadi dasar alternative

4.      Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan

5.      Pengembangan rencana berdasarkan alternative yang dipilih

6.      Mengfungsikan rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan

 

Ada tiga pendekatan untuk melaksanakan fungsi perencanaan

1.      Pendekatan probabilitas tinggi

2.      Pendekatan maksimasi

3.      Pendekatan adaptasi

 

Rencana – rencana

Suatu rencana merupakan  suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relevan, dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu pertanyaan mengenai arah tindakan yang direkomendasikan suatu rencana. Suatu rencana mempunyai empat dimensi besar:

1.      Perulang dimensi

2.      Waktu

3.      Jangkauan

4.      Tingkatan

Dengan menggunakan dimensi perulangan sebagai pedoman, rencana-rencana organisasi biasanya dibagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang, sementara rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut difukuskan untuk berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi. Rencana tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, prosedur, dan aturan, dam rencana sekali pakai bisa dibagi menjadi program dan anggaran.

Dalam membantu mengambangkan rencana-rencana, wiraswastawan menggunakan teknik alat-alat perencanaan yaitu:

1.      Peramalan

yaitu teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Pentingnya peramalan terletak pada kemampuannya membantu wiraswastawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.

2.      Metode analisis runtun waktu

Digunakan untuk memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukkan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukkan kecenderungan dimasa lalu, yang biasa digunakan untuk meramalkan penjualan dimasa mendatang.

3.      Penjadwalan

Proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian internal dari rencana organisasional.

4.      Peta Gannt Chart

Dikembangkan oleh Hendry L. Gannt. Merupakan diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu horizontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumbu vertical.

5.      PERT (Program Evaluation and Review Techinique)

Jaringan aktivitas proyek yang menunjukkan baik estimasi waktu yang diperlukan dalam proyek, maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivias yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.

6.      Jalur Kritis

Merupakan rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan peride waktu paling lama untuk diselesaikan.

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

 

ORGANISASI SDM

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia

Untuk menyediakan sumberdaya manusia yang tepat bagi organisasi kewirswastaan ketika berbagi posisi menjadi terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti langkah untuk menyediakan SDM yaitu

1.      Perekutan

2.      Seleksi

3.      Pelatihan

4.      Penilaian hasil kerja

 

Secara keseluruhan sumber-sumber dari sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi posisi bisa dikategorikan dengan dua cara:

1.      Sumber daya yang berada didalam organisasi kewiraswastaan

2.      Sumber daya yang berada diluar organisasi kewiraswastaan

 

Teknik pengembangan keterampilan dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

1.      Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan

2.      Teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan

Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasi. Pelatihan individu pada dasarnya merupakan suatu proses empat langkah yaitu:

1.      Penentuan kebutuhan-kebutuhan pelatihan

2.      Perancangan program-program pelatihan

3.      Penanganan program pelatihan

4.      Evaluasi program pelatihan

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

 

RENCANA PEMASARAN

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditunjukkan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati.

Perencanaan organisaional mempunyai maksud perlindungan yaitu meminimalisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Serta kesepakatan untuk meningkatkan keberhasilan tingkat keberhasilan organisasional. Tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Sedangkan tujuan mendasar membantu organisasi mencapai tujuannya. Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan yaitu:

1.      Membantu wiraswastawan berorientasi ke masa depan

2.      Koordinasi keputusan

3.      Perencanaan menekankan tujuan organisasional.

Dalam pembuatan rencana pemasaran wiraswasta hendaknya menyadari perubahan pada bidang:

1.      Perekonomian, dengan mempertimbangakan perubahan dalam GNP (pendapatan nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap kmsumsi, dll

2.      Kebudayaan, dengan mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi, perubahan sikap, dll.

3.      Teknologi, kemajuan teknoloi sulit diprediksi sehingga wiraswastawan hendaknya mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari sumber daya yang terlibat dalam industry besar atau pemerintah.

4.      Permintaan, karena sebagian produk mengikuti daur hidup. Informasi ini akan membantu keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wiraswasta

5.      Persoalan hukum, hendaknya mempersiapkan dengan adanya perubahan peraturan hukum yang mungkin mempengaruhi produk, distribusi, promosi, harga, periklanan media, dan peraturan pengamanan produk.

6.      Persaingan, karena adanya ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dengan membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan

7.      Bahan mentah, membangun gagasan kuat dengan membentuk hubungan dengan pemasok dan sensitive terhadap ancaman kelangkaaan bahan mentah.

8.      Sumber daya financial, rencana financial hendaknya menguraikan kebutuhan financial dari usaha baru tersebut

9.      Manajemen, wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.

10.  Pemasok, karena harga pasokan, waktu penyerahan, dll mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran.

11.  Sasaran dan tujuan, pemahaman tentang sasaran dan tujuan bahwa garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidaknyamanan bagi manajemen.

 

Bauran pemasaran merupakan interaksi empat variabel utama dalam system pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi dan promosi. Arti penting dari tiap variabel berbeda tergantung pada industry, misi perusahaan, sifat pasar, dan ukuran perusahaan maupun sejumlah faktor lingkungan. Unsur utama dalam bauran pemasaran mengandung sejumlah variabel lainnya. Faktoe-faktor yang termasuk rencana pemasaran tersebut diantaranya

1.      Produk atau jasa

2.      Penentuan harga

3.      Distribusi

 

Ketika wiraswastawan tidak meluangkan waktu yang tepat untuk mengembangkan rencana pemasaran mereka biasa menefsirkan secara salah arti rencana pemasaran dan apa yang bisa dicapai dan apa yang tidak

Ø  Apa yang bisa dilakukan

1.      Perencanaan pasar bisa memperbesar kemampuan organisasi untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas pemasaran sehingga bisa memaksimumkan usaha kearah pencapaian tujuan perusahaan

2.      Bisa meminimalisasi pengaruh kejutan dari perubahan lingkungan mendadak

3.      Bisa memperbesar kemampuan manajeman untuk me-manager karena garis pedoman dan harapan dirancang dengan jelas dan disetujui oleh banyak anggota organisasi pemasaran

Ø  Apa yang tidak bisa dilakukan

1.      Perencanaan pasar tidak akan memberikan cara yang memungkinkan manajemen meramalkan masa depan dengan sangat tepat.

2.      Perencanaan pasar tidak bisa mencegah manajeman membuat kesalahan

3.      Perencanaan pasar tidak bisa menjadi garis pedoman bagi keputusan besar.

4.      Penilaian oleh manajemen pada saat yang tepat tetap sangat penting

5.      Perencanaan pasar tidak bisa melewati tahun-tahun operasional tanpa adanya modifikasi ketika lingkungan berubah.

 

 

Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga criteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah:

1.      Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan atau misi perusahaan.

2.      Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid

3.      Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sumberdaya yang ada. Alokasi semua peralatan, sumber daya financial dan sumber daya manusia harus diuraikan

4.      Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplemntasikan rencana pemasaran.

5.      Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasar hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.

6.      Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simple.

7.      Keberhasilan rencana pemasaran tergantung pada fleksibilitas. Perubahan rencana bisa dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.

8.      Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasikan criteria kinerja yang akan dimonitor dan dikendalikan.

 

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan rencana pemasaran adalah:

1.      Mendefinisikan situasi bisnis

2.      Mendefinisikan segmen pasar / peluang dan ancaman

3.      Kekuatan dan kelemahan

4.      Penetapan tujuan dan sasaran

5.      Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan

6.      Perencanaan tanggung jawab implementasi

7.      Penganggaran strategi pemasaran

8.      Memonitor usaha pemasaran

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

 

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

Rencana wiraswastawan haruslah mempertimbangkan berbagai ketentuan hukum yang berbeda satu sama lain, yang mengatur jalannya bisnis. Terdapat tiga bentuk dasar dari organisasi perusahaan: pemilikan tunggal, kongsi, dan perseroan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.

a.      Pemilikan tunggal (firma)

Merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.

Keuntungan:

1.      Kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan

2.      Pemilik tidak membagi laba dengan siapapun

3.      Tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya

4.      Pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari.

5.      Pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus

Kerugian:

1.      Kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan. Hal ini dapat melebihi investasi total wiraswastawan dalam bisnis.

2.      Modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya.

3.      Sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.

 

b.      Kongsi

Merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.

Keuntungan:

1.      Formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan

2.      Para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba

3.      Lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma.

4.      Pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan

Kerugian

1.      Terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan

2.      Dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru.

3.      Kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan

4.      Rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.

c.       perseroan

merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.

Keuntungan

a.      kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham

b.      kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain

c.       memiliki ekstensi hukum yang terpisah

d.      ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya

e.      pendelegasian kekuasaan pada manajer profesional

f.        perseroan sanggup menggaji spesialis

kerugian

a.      kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan

b.      banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan

c.       membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya

d.      pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah

 

go pulic terjadi karena wiraswastawan dan pemilik saham dari usaha lainnya menawarkan dan menjual sebagian saham kepada masyarakat melalui bapepam. Modal yang masuk perusahaan dan jumlah pemegang saham yang banyak serta saham yang beredar merupakan sumber daya untuk rancana usaha dan investasi yang relative likuid bagi investor public. Keuntungan dan kerugian perusahaan yang GO PUBLIC diantaranya

keuntungan:

1.      diperolehnya modal ekuitas baru

2.      diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi

3.      kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah

4.      mendapatkan prestise

perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.

Kerugian

Beberapa aspek penting yang mengganggu dari perusahaan yang sudah go public adalah hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya. Keputusan harus dilakukan dari segi saham yang dimiliki masyarakat. Perusahaan wajib memberikan informasi mengenai perusahaan secara tetap kepada masyarakat operasional maupun manajemennya.

Biaya yang dikeluarkan bisa sangat mahal untuk pembayaran akuntan, notaries, penjamin, pendaftaran, dan percetakan.

 

proses go public

1.      Persiapan. Konsultasi antara direksi/komisaris, pemegang saham (RUPS), bapepam, instansi lainnya.

2.      Penyampaian letter of intent dan pernyataan pandapatan emisi. Penyampaian dokumen-dokumen emisi lembaga penunjang emisi

3.      Penelaahan oleh bapepam. Memeriksa kelengkapan dokumen, kesesuaian dengan peraturan

4.      Pencatatan efek di bursa

5.      Pasar perdana

6.      Pemberian ijin

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

Pengertian

Merupakan peluang bagi wiraswastawan untuk masuk dalam usaha dengan pemanfaatan pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dari pemberi franchise. Sering wiraswasta memulai usaha baru kecil kemungkinan bahwa usahanya akan berhasil dengan franchise, wiraswastawan akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan.

 

Definisi

Merupakan persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang memiliki merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalty dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar. Franchise merupakan orang yang membeli franchise dan diberikan peluang untuk masuk dalam usaha baru dengan peluang besar untuk berhasil.

 

Keuntungan

Hasil yang didapat dari waralaba adalah wiraswasta tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan hal yang berkaitan dengan memulai usaha baru. Pemberi franchise akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arahan yang jelas. Jika pemberi hak memberikan peluang kuat untuk berhasil, dia juga akan menerima manfaat dari royalty yang diterima dari penerima franchise. Tujuan dari pemberian hak usaha adalah bahwa pemberian hak tidak bisa mendapatkan ekspansi yang cepat dan luas tanpa meminjam dan menanggung resiko financial penting.

 

Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi demikian. Langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi resiko investasi dalam franchising yaitu:

1.      Melakukan evaluasi diri

Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa mamasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.

2.      Meneliti franchise

Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.

 

Kontrak atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise. Diperlukan pengacara yang berpengalaman dalam franchise. Syarat-syarat yang bisa dipebaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk memperbaharuinya. Persyratan financial akan menentukan harga dari franchise, jadwal pembayaran, royalty yang harus dibayar, dll. Permasalahan pemutusan perjanjian franchise sering mendatangkan perkara hukum dibandingkan persoalan lain dalam franchise

Terdapat penelitan yang meningkat tentang usaha baru yang melibatkan pemasaran langsung karena memberikan peluang yang menguntungkan disbanding tipe pemula lainnya karena wiraswastawan biasanya menanggung resiko modal kecil dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu yang bisa dijangkau melalui teknik pemasaran langsung

Adapun keuntungan pemasaran langsung yaitu kemudahan untuk masuk dalam usaha dan kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk keusaha pemasaran langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan pendidikan yang perlu. Kebutuhan modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal.

Sejumlah usaha alternative pada usaha pemula dana oleh para wiraswastawan untuk pemasaran langsung diantaranya:

1.      Periklanan terklasifikasi

2.      Periklanan display

3.      Kiriman pos langsung

4.      Catalog penjualan

5.      Pemasaran tanggapan langsung media

 

Salah satu cara perusahaan untuk menenbus pasar dengan cepat adalah dengan system pemasaran bertingkat (multilevel marketing). MLM adalah system pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai. Tujuan dari system pemasaran bertingkat adalah menyebarkan produk dan mensejahterahkan distributor sekaligus konsumennya. Berhasil atau tidaknya suatu MLM ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen akrab dengan kesehatan dan lingkungan serta mengikuti aturan bisnis MLM. Diindonesia system MLM belum lama diterapkan. Namun sekarang kecenderungan semakin banyak perusahaan yang beralih dari cara direct selling bisa ke system MLM.

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

Banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk usaha baru. Banyak pula usaha baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun,  dan hanya sedikit yang berhasil. Faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut diantaranya.

1.      Pengetahuan pasar yang tidak memadai.

Kelemahan ini juga karena kurangnya potensi untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang diharapkan secara realistis, dan metode distribusi yang memadai

2.      Kinerja produk yang salah

Seringnya produk baru tidak sesuai dengan fungsi yang disebutkan karena terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk/kontrol yang tidak memadai

3.   Usaha pemasaran dan penjualam yang tidak efektif

Promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.

4.   tidak disadarinya tekanan persaingan

Usaha baru sering gagal karena wiraswasta memperhitungkan reaksi yang dilakukan pesaing (contoh: potongan harga, diskon khusus)

5.   keusangan produk yang terlalu cepat

Daur hidup produk baru yang semakin pendek karena kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk baru cepat menjadi usang setelah diluncurkan.

6.   waktu memulai usaha baru yang kurang tepat.

Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru menyebabkan kegagalam komersial. Kemungkinan karena produk diperkenalkan sebelum adanya keinginan rill pasar dan teknologi baru, atau produk tersebut terlambat diperkenalkan kepasar.

7.   kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.

 

Evaluasi hendaknya dimulai dengan indentifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar untuk memenuhi permintaan pelanggan potensial diantaranya:

1.   desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya

2.   fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan

3.   daya tahan bahan baku produk

4.   bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal

5.   keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi normal

6.   daya guna yang bisa diterima

7.   kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah

8.   standardisasi melalui dihilangkan suku cadang yang tidak perlu

9.   kemudahan untuk diproduksi dan diproses

10. kemudahan untuk ditangani

 

Para wiraswasta selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan dengan tujuan memenuhi permintaan pelanggan dengan riset pasar. Riset pasar merupakan pengumpulan, pencatatan, dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa untuk pengambilan keputusan pada perasaan dan pendapatannya sendiri. Riset pasar dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk:

1.      Menemukan pasar yang menguntungkan

2.      Memilih produk yang dapat dijual

3.      Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen

4.      Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik

5.      Merencanakan sasaran yang realistic

Aspek utama untuk prosedur riset pasar

1.      penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan potensial

2.      analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar

3.      penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar

 

Adapun landasan utama yang dibutuhkan untuk menantukan sumber daya financial untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan yaitu dengan analisa kelayakan financial. untuk usaha baru memerlukan pemilihan alternative untuk diterapkan melalui langkah-langkah:

1.      penentuan kebutuhan financial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk operasional

2.      penentuan sumber daya financial yang tersedia serta biaya-biayanya. Yaitu berupa pencarian sumber dana dan biaya modal

3.      penetuan aliran kas dimasa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisa aliran kas pada selang waktu alternative singkat, biasanya bulanan.

4.      Penentuan pengambalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.

 

Evaluasi kebutuhan personalia total dan kemampuan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisa usaha baru. Setiap bisnis usaha mmbutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.

Wiraswastawan juga menghadapi masalah dalam penempatan staf bisnis baru. Kemampuan dari orang-orang yang telah ada pada perusahaan cenderung lebih diperhatikan menyebabkan kesulitan menarik orang-orang baru dengan keterampilan yang dibutuhkan menjadi diabaikan. Kesadaran wiraswastawan mungkin tidak menyadari bahwa karyawan-karyawan sering tidak mempunyai komitmen yang sama pada perusahaan karena lebih banyak orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi daripada yang ditunjukkan dalam perencanaan personalia.

 

Semua bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bisa bertahan jika ia tidak memberian dan mempertahankan keutungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih singkat dan harga relative yang lebih rendah. Banyak perausahaan baru yang kurang memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan produk yang kopetitif.

Umumnya dalam bisnis cenderung mengalami dua jenis tekanan persaingan

1.      Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama

2.      Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi (pengganti)

Adapun pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas:

1.      Identifikasi pesaing besar potensial.

2.      Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direncanakan

3.      Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

TUGAS KEWIRASWASTAAN (IKLAN)

Posted: Januari 28, 2011 in Uncategorized

IKLAN YANG DIPILIH:

Berdasarkan iklan yang dilihat pada tayangan televisi saya tertarik kepada iklam motor Yamaha yang memperkenalkan produk baru Jupiter MX. Karena iklan tersebut memperkenalkan produk yang sangat baru dan berbeda dari produk sejenisnya pendahulunya terutama pada transmisi pada varian kopling menjadi 5-speed yang sebelumnya hanya 4-speed. Tenaga dan torsinya menjadi lebih besar dari Jupiter MX pendahulunya. Perkembangan sepeda motor pada 10 tahun terakhir di Indonesia dikuasai oleh pabrikan sepeda motor asal jepang juga yaitu HONDA. Yamaha mulai melakukan perubahan untuk menguasai pasar di Indonesia dengan memperkenalkan produk mereka yaitu sepeda motor dengan teknologi matic-nya. Hingga saat ini motor matic produk Yamaha lebih unggul dibandingkan motor matic yang diproduksi oleh competitor. Perkembangan sepeda motor di Indonesia merupakan yang terbesar ke-3 diseluruh dunia yang membuat perkembangan sepeda motor diindonesia sangat tinggi hingga saat ini. Sehingga peluang untuk menjadikannya sebagai produk yang menguasai pasar makin besar. Media komunikasi yang dilakukan melalui iklam merupakan cara komunikasi yang dilakukan untuk strategi bisnis dalam pemasaran yang dapat langsung menuju sasaran konsumen.

PERBANDINGAN IKLAN SEPEDA MOTOR YAMAHA DAN HONDA

Masih meningkatnya jumlah permintaan sepeda motor di Indonesia membuat penyebaran informasi terhadap produk tersebut sangat penting untuk menarik minat konsumen dengan meyakinkan bahwa produk yang ditawarkan bisa diterima oleh konsumen. Pasar sepeda motor yang dikuasai oleh perusahaan dengan merk HONDA mulai mendapatkan saingan yang makin serius dari pesaingnya yaitu YAMAHA. Semakin lama semakin mengungguli sepeda motor produk HONDA. Konsumen saat ini mempunyai banyak pilihan untuk membeli sepeda motor karena harga yang bersaing dan kualitas barang yang tidak beda jauh. Persaingan tersebut akan menghasilkan produk yang baik. Yang menarik dari persaingan tersebut adalah HONDA selalu mengklaim bahwa produknya selalu menjadi produk yang paling unggul di Indonesia namun apakah masih dapat dikatakan demikian pada 10 tahun mendatang. Mari kita mulai menilai…..

Pembiayaan Usaha Baru

Posted: Desember 14, 2010 in Uncategorized

Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:

1.       Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan

2.       Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti

3.       Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis

4.       Preferensi dari pemodal

5.       Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.

Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:

1.       Pendanaan tahap awal

2.       Pendanaan ekspansi atau perkembangan

3.       Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.

Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.

Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.

Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:

1.       Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal

2.       Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif

 

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

Peluang Usaha Baru

Posted: Desember 14, 2010 in Uncategorized

Pengertian entrepreneurship dewasa ini menjadi populer, termasuk bagi mahasiswa. Pertumbuhan yang menyusut. Menyebabkan orang lebih memperhatikan sektor-sektor perekonomian yang menunjukkan perekonomian cepat seperti industri “high-tech”.

Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Banyak peluang didalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan di dalam mengerjakan sesuatu.wiraswasta adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja mengubah peluang menjadi kenyataan. Keingintahuan dan minat apa yang terjadi merangsang orientasi untuk menelusuri sumber gagasan. Sumber gagasan tersebut diantaranya:

1.       Konsumen. Wiraswasta harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen dan memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.

2.       Perusahaan yang sudah ada. Wiraswasta harus selalu menjadi memperhatikan dan mengevaluasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sidah ada sehingga bisa membentuk ventura baru.

3.       Saluran distribusi. Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dan kebutuhan pasar.

4.       Pemerintah. Pemerintah juga merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara. Pertama, melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan produk baru. Kedua, memalui peraturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasab produk baru, misalnya peraturan keselamatan kerja memungkinkan munculnya usaha yang dipusatkan pada produk-produkkeselamatan kerja.

5.       Penelitain dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada.

Adapun proses inovasi dapat diuraikan sebagai berikut.

1.       Wiraswasta melihat adanya kebutuhan

2.       Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep

3.       Menguraikan masalah-masalah

4.       Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan-kesamaan

5.       Menentukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

6.       Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

7.       Mencari pemecahan sementara

8.       Meneliti pemecahan dengan hati-hati

9.       Bergerat terus jika kesemuanya baik

10.    Mencapai keberhasilan

Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru merupakan alasan kegagalan usaha kecil baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukkan dalam berbagai cara, kekurangan yang palingg besar mungkin disebabkan kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial dan pengalaman yang tidak seimbang. Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar belakang yang tidak memadai didalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan pembelian, dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim manajemen. Terlalu sering calon wiraswasta melakukan start yang salah karena kurangnya pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena kekurangan tersebut dapat dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan. Adapun upaya yang harus dilakukan oleh wiraswastawan dalam peluncuran usaha baru adalah:

1.       Mempertahankan sifat obyektivitas dan selalu mencari terhadap gagasan-gagasan bagi produk atau jasa

2.       Sepenuhnya dekat dengan situasi segmen pasar yang ingin mereka masuki.

3.       Memehami persyaratan teknis dari produk dan proses.

4.       Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi barang atau proses.

Sumber

Winardi, J. Enterpreneu & Entrepreneurship Prenada Media. Jakarta, 2003.

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996